Sholat Jum'at, Khotib Ajak Anak Binaan LPKA Klas I Kutoarjo Terapkan 3 Amalan Baik

    Sholat Jum'at, Khotib Ajak Anak Binaan LPKA Klas I Kutoarjo Terapkan 3 Amalan Baik
    Sholat Jum'at Anak Binaan LPKA Kutoarjo

    KUTOARJO - Seluruh Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo kembali melaksanakan ibadah sholat jum'at berjamaah di masjid Al-Ichwan, Jum'at (19/11/2022).

    Sholat jum'at tidak hanya diikuti oleh seluruh Anak Binaan, namun juga pegawai yang berdinas pada hari tersebut berbaur menjadi satu termasuk Kepala LPKA Klas I Kutoarjo, Teguh Suroso.

    Khotib sekaligus imam sholat jum'at, ustad Yuda dalam khotbahnya mengajak seluruh Anak Binaan agar menerapkan 3 amalan baik. Ketiga amalan baik tersebut yaitu istiqomah, istikharah dan istighfar.

    Islam memandang penting sikap istiqamah setelah seseorang meyakini kebenaran akidah. Allah SWT memerintahkan baginda Rasulullah SAW untuk bersikap istiqamah melalui firman-Nya, "Maka istiqamahlah engkau (Muhammad) di jalan yang benar..." (QS. Huud: 112).

    Sikap istiqamah juga dipegang teguh oleh para sahabat dalam mempertahankan keimanan mereka, betapa pun ejekan, intimidasi dan penyiksaan terus menimpa. Lihatlah penyiksaan yang dialami oleh Bilal bin Rabah, namun semua bentuk intimidasi dan penyiksaan tersebut sama sekali tidak menggoyahkan keimanannya.

    Istikharah, selalu mohon petunjuk kepada Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.

    Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapakan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.

    Istighfar, yaitu selalu introspeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah. Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instrospeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloaan Allah.

    Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kesalahan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-terobosan yang produktif maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan.

    Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena itu ia harus diobati.(DW)

    kemenkumham ditjenpas lpkakutoarjo
    Dedy Winarto

    Dedy Winarto

    Artikel Sebelumnya

    Usai Sholat Jum'at, Kepala LPKA Klas I Kutoarjo...

    Artikel Berikutnya

    Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari
    Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024 Kemenkumham Jateng Resmi ditutup
    Hendri Kampai: Saatnya Nikel Bicara! Mimpi Indonesia Menjadi Raja Komponen Kendaraan Listrik

    Ikuti Kami