LPKA Klas I Kutoarjo Kerjasama dengan PKBI Jawa Tengah Gelar Pelatihan Pola Pengasuhan ABH bagi Orang Tua

    LPKA Klas I Kutoarjo Kerjasama dengan PKBI Jawa Tengah Gelar Pelatihan Pola Pengasuhan ABH bagi Orang Tua
    Pelatihan Pola Pengasuhan bagi Orang Tua ABH

    KUTOARJO - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo bekerjasama dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) daerah Jawa Tengah menggelar kegiatan pelatihan pola pengasuhan Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) bai orang tua, Rabu (30/11/2022).

    Pelatihan pola pengasuhan bagi orang tua, merupakan rangkaian dari kegiatan Family Gathering, Semangat ABH Berbakti (SEHATI) bersama keluarga yang dimulai hari Selasa (29/11) lalu.

    Kepala LPKA Kutoarjo, Teguh Suroso dalam sambutannya yang diwakili oleh Kepala Seksi Pembinaan, Rini Astuti mengatakan terima aksih dan apresiasi kepada PKBI Jawa Tengah yang peduli terhadap Anak Binaan.

    "LPKA Kutoarjo telah melakukan perjanjian kerjasama dengan PKBI Jawa Tengah sejak 25 Juli 2022, dan hingga saat ini telah banyak kegiatan yang telah dilakukan diantaranya pelatihan masing-masing 20 petugas pengasuh (Wali Pemasyarakatan), pelatihan kesetaraan gender (GEDSI), pendampingan Anak Binaan, posyandu remaja, dan lain sebagainya, " ungkap Rini.

    Dengan campur tangan berbagai pihak yang berkompeten, maka pembinaan yang ada di LPKA Klas I Kutoarjo akan lebih proporsional dan lebih bervariasi, imbuh Rini.

    Ketua Pengurus PKBI Jawa Tengah, Dr. dr. Daru Lestantyo, M.Si menyebutkan, PKBI merupakan organisasi masyarakat yang telah tua berdiri sejak 1957, saat ini tidak hanya melayani bidang kesehatan reproduksi tapi merambah bidang lainnya yang berbasis keluarga seperti ABH misalnya.

    Sementara itu, narasumber kegiatan pelatihan Ellen Crhistiani Nugroho, S.H, M.Hum mendorong para orang tua untuk lebih dekat dengan anak dan menerapkan 5 pola asuh. Pertama, Iman dan Takwa. Anak adalah titipan dan ada pertanggungjawaban kelak kepada Tuhan. kedua, Optimis. Anak diciptakan untuk taat kepada Tuhan dan kebenaran. Ketiga, Tegas, harus berpegang teguh pada prinsip dan hilangkan kebiasaan tawar menawar. Keempat, Kalem. Saat berdiskusi atau pun mengarahkan anak tidak dibarengi emosional, bentakan dan kekerasan. Kelima, konsisten. Keteladanan orang tua untuk taat atas sikap dan perilaku sebagai gambaran untuk bisa diteladani anak.

    Pelatihan dilakukan secara interaktif, ada diskusi dua arah antara narasumber dengan para orang tua Anak Binaan yang diikuti oleh 11 orang. Ada beberapa permasalahan sebagai kilas balik Anak sebelum masuk ke LPKA Kutoarjo, diantaranya peran dan kedekatan orang tua yang minim karena kesibukan merantau mencari nafkah, perceraian orang tua, kekerasan fisik dan verbal, pengaruh lingkungan, sering begadang, konten negatif smartphone, dan lain sebagainya.

    Kegiatan berjalan dengan baik dengan pendampingan petugas dari LPKA Klas I Kutoarjo di aula hotel Sanjaya Inn, Purworejo.(DW)

    kemenkumham ditjenpas lpkakutoarjo
    Dedy Winarto

    Dedy Winarto

    Artikel Sebelumnya

    Tanamkan Imtak, 32 Anak Binaan LPKA Klas...

    Artikel Berikutnya

    LPKA Klas I Kutoarjo Sosialisasikan Perubahan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari
    Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024 Kemenkumham Jateng Resmi ditutup
    Hendri Kampai: Saatnya Nikel Bicara! Mimpi Indonesia Menjadi Raja Komponen Kendaraan Listrik

    Ikuti Kami